Salam Blogger,
Ini merupakan Postingan pertama saya, disini saya ingin berbagi kepada teman-teman semua mengenai objek wisata yang ada di Sumatera Utara, yaa,, Provinsi di mana saya tinggal dan di Lahirkan.
mungkin bisa jadi panduan buat teman-teman yang mempunyai tujuan ke daerah ini, mungkin dalam hal tugas, traveling,atau sekedar rekreasi biasa.
dengan Luas sekitar 72.981,23 km2 ,menjadikan Sumatera Utara sebagai wilayah yang penuh potensi akan wisata alam nya.mulai dari pantai ,sungai, danau, hingga taman nasional yang tentunya semua itu tersebar luas di beberapa kabupaten yang ada di Sumatera Utara tsb.
menarik bukan,,,
mari kita Lihat di daerah mana aja wisata alam itu berada.
di Kabupaten Asahan
Ini dia tanah kelahiran saya, sengaja saya kedepankan karena daerah ini memang sangat terkenal dengan wisata alam nya dan sering jadi kunjungan orang dari penjuru dunia.apa itu?????
Setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat, peringkat ketiga jeram terbaik di dunia ditempati Sungai Asahan di Sumatera Utara. Tingkat kesulitan, tantangan, dan keindahan alam yang masih liar menjadi daya tarik tersendiri bagi Para petualang dan penggemar kegiatan luar ruangan. Hulu Sungai Asahan melewati Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan. Kondisi alur sungai yang dipenuhi dengan batu-batuan ditambah aliran sungai yang sangat deras. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 meter kubik per detiknya dengan grade IV- V+ sangat menantang jiwa para petualang, Hulu sungai ini dijadikan tempat penyelenggaraan event nasional dan internasional arung jeram yang dikenal dengan "ASAHAN WHITEWATER FESTIVAL".
Selain jeram yang terkenal ke berbagai penjuru dunia, alam sekitar Sungai Asahan pun menawarkan keindahan hutan tropis. Pohon-pohon tinggi menjulang dan sejauh mata memandang hanya hijau alam yang tampak. Beragam satwa liar, seperti harimau Sumatra, kambing hutan, burung rangkong, dan siamang, pun masih cukup mudah ditemukan di hutan itu. Dinding-dinding tebing yang menjulang setinggi lebih dari 200 meter di atas lembah Sungai Asahan dihiasi sejumlah air terjun. Tidak sekadar sebagai hiasan, dinding itu juga memungkinkan dijadikan arena panjat tebing.
Satu hal yang juga menarik adalah banyaknya batu-batu tua dan besar di kawasan tersebut. Batu-batu itu diperkirakan merupakan sisa ledakan vulkanis yang juga menyebabkan pembentukan Danau Toba pada puluhan juta tahun silam.
Selain itu ada juga,
Obyek wisata air terjun Unong Sisapa terletak di wilayah perbukitan Dusun Aek Silabat, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge ± 60 km sebelah Barat Daya Kota Kisaran. Lokasi wisata alam Unong Sisapa dapat ditempuh ± 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor sampai ke Dusun Aek Silabat. Di sekitar air terjun masih terdapat hutan dengan aneka ragam flora dan fauna.
Obyek wisata air terjun Simonang-monang terletak di wilayah perbukitan Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau ± 50 km sebelah Barat Daya Kota Kisaran, atau lebih kurang ± 1,5 jam ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Obyek wisata ini dikunjungi wisatawan lokal, dan sangat ramai dikunjungi pada hari libur. bagaimana?? tertarik?? silahkanlah datang ke daerah ini,
Setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat, peringkat ketiga jeram terbaik di dunia ditempati Sungai Asahan di Sumatera Utara. Tingkat kesulitan, tantangan, dan keindahan alam yang masih liar menjadi daya tarik tersendiri bagi Para petualang dan penggemar kegiatan luar ruangan. Hulu Sungai Asahan melewati Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan. Kondisi alur sungai yang dipenuhi dengan batu-batuan ditambah aliran sungai yang sangat deras. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 meter kubik per detiknya dengan grade IV- V+ sangat menantang jiwa para petualang, Hulu sungai ini dijadikan tempat penyelenggaraan event nasional dan internasional arung jeram yang dikenal dengan "ASAHAN WHITEWATER FESTIVAL".
Selain jeram yang terkenal ke berbagai penjuru dunia, alam sekitar Sungai Asahan pun menawarkan keindahan hutan tropis. Pohon-pohon tinggi menjulang dan sejauh mata memandang hanya hijau alam yang tampak. Beragam satwa liar, seperti harimau Sumatra, kambing hutan, burung rangkong, dan siamang, pun masih cukup mudah ditemukan di hutan itu. Dinding-dinding tebing yang menjulang setinggi lebih dari 200 meter di atas lembah Sungai Asahan dihiasi sejumlah air terjun. Tidak sekadar sebagai hiasan, dinding itu juga memungkinkan dijadikan arena panjat tebing.
Satu hal yang juga menarik adalah banyaknya batu-batu tua dan besar di kawasan tersebut. Batu-batu itu diperkirakan merupakan sisa ledakan vulkanis yang juga menyebabkan pembentukan Danau Toba pada puluhan juta tahun silam.
Selain itu ada juga,
Obyek wisata air terjun Unong Sisapa terletak di wilayah perbukitan Dusun Aek Silabat, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge ± 60 km sebelah Barat Daya Kota Kisaran. Lokasi wisata alam Unong Sisapa dapat ditempuh ± 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor sampai ke Dusun Aek Silabat. Di sekitar air terjun masih terdapat hutan dengan aneka ragam flora dan fauna.
Obyek wisata air terjun Simonang-monang terletak di wilayah perbukitan Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau ± 50 km sebelah Barat Daya Kota Kisaran, atau lebih kurang ± 1,5 jam ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Obyek wisata ini dikunjungi wisatawan lokal, dan sangat ramai dikunjungi pada hari libur. bagaimana?? tertarik?? silahkanlah datang ke daerah ini,
di Kabupaten Serdang Bedagai
Tak kalah menarik dengan Asahan,Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang Pariwisata adalah letak geografisnya. Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari, wisata alam dan wisata budaya yang menakjubkan. Dalam waktu dekat Wisata Agro akan juga dikembangkan hal ini dikarenakan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki banyak perkebunan dan areal pertanian yang dapat dimanfaatkan menjadi wisata agro yang juga dapat dimanfaatkan menjadi wisata belajar (Ekowisata), Selain itu Pulau Berhala juga akan dipersiapkan menjadi marine tourism (wisata bahari).ini dia beberapa eksotis bahari di Serdang Bedagai
Pantai Mutiara berada di Desa Kora Pari Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 km dari kota Medan. Obyek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (mangrove) di tepi pantai. Pengunjung dapat melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air dianrara akar-akar pohon bakau.
Pantai Gudang Garam juga terdapat di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Di Pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi AC. Restoran Seafood, Karaoke/Musik dan Pondok-Pondok santai serta beberapa kolam pancing yang cukup luas.
Pantai Pondok Permai, terletak di pinggiran pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Objek wisata Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumarera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada sangat dekar dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk sering dating ke obyek wisata Pondok Permai ini. Di areal ± 10 ha pada lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan kuda tunggangan.
Pantai Cermin Theme Park berada di Kecamatan Pantai Cermin merupakan tujuan wisata yang telah di kemas dengan baik dan profesional yang memiliki banyak fasilitas rekreasi seperti slide & polls, olah raga air (jetski, kayak dan banana boat), mini zoo (kebun binatang mini), bird park (taman burung), water casth (istana air), pet shop (toko hewan) dan restoran. Semua daerah/lokasi obyek wisata di atas tersebar sepanjang garis pantai di Kabupaten Serdang Begadai.
Pantai Kuala Putri terlerak di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin, sekitar 48 km dari Medan. Di obyek wisata ini pengunjung dapat berbaur dan melihat kehidupan masyarakat nelayan. Disini terdapat restoran, seafood, pondok-pondok santai dan panggung hiburan serta kolam pancing.
Pantai Klang berada di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan. Di bawah pepohonan rindang pengunjung dapat bersantai sambil menikmati aneka makanan laut (seafood) lezat yang banyak dijual di sekitar pantai. Hamparan pasir putih di obyek wisata ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai arena bermain bola voli pantai maupun olahraga lainnya. Sekitar 75 meter dari bibir pantai, pengunjung dapat menjumpai sumur tua yang bernama "Sumur Pandan". Walaupun terrletak tidak jauh dari bibik pantai tetapi airnya tetap tawar. Sebagian besar pengunjung percaya bahwa air sumur ini berkhasiat sebagai obat awet muda dan enteng jodoh.
Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak + 60 km dari kota Medan atau ± 48 km dari Sei Rampah. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya yang menawan, tapi juga membeli ikan-ikan laut segar. Pengunjung dapat membeli kerang yang banyak dijual di pinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Pemandian Alam Ancol berada pada suatu alur sungai yakni sungai Hulistik atau Sungai Bah Bolon yang mengalir dari pegunungan di Kabupaten Simalungun melintasi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Air sungai di Pemandian Alam Ancol sangat sejuk dan menyegarkan sehingga pengunjung ingin lebih lama berenang dan berendam. Selain itu pengunjung juga dapat mengarungi sungai sepanjang 1 km dengan menggunakan ban pelampung layaknya arung jeram.
Pemandian Alam Batu Nongol juga terdapat di Desa Buluh Duri Kec. Sipispis tepat di bawah aliran sungai Pemandian Ancol. Di obyek wisata Batu Nongol ini disajikan makanan menarik “lkan Cen-cen" sejenis ikan air tawar yang hidup di sungai berarus deras dan berbaru-batu. Ikan Cen-cen ini sangat enak dan gurih rasanya. Selain bermain air, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan aliran sungai Batu Nongol di atas Biang lala.
Air Terjun Sampuran Widuri berada di Kecamaran Dolok Merawan sekitar 100 km dari Medan dan 48 km dari Sei Rampah. Obyek wisata ini memiliki tiga air terjun yang tinggi salah satunya mencapai 24 meter. so, wellcome..
di Kabupaten Deli Serdang
Gua Kemang merupakan salah satu peninggalan zaman pra sejarah yang di kenal masyarakat sekitar sebagai Gua Umang, sejenis makhluk bertubuh mungil menyerupai manusia yang berjalan dengan kaki tesisibalik. Gua batu tersebut memiliki pintu berukuran 50 x 50 cm dan memiliki ruangan setinggi 1 meter dengan panjang 3 meter, dan luas 2 meter. Namun, untuk mencapai gua tersebut harus melewati 63 anak tangga yang licin dan berlumut. Pada dinding luar batu terukir dua relief berbentuk orang yang dipercaya masyarakat sebagai wujud umang. Gua kemang kaya akan sejarah dan cerita unik tersendiri, menurut Edmund Mc Kinnon, arkeolog dari National University of Singapore, batu itu merupakan ruang tengkorak nenek moyang orang Karo yang dibuat 1.000 tahun lalu.
Taman Hutan Wisata Sibolangit termasuk dalam kawasan Cagar Alam Sibolangit Sibolangit seluas 24,85 ha, berada 37 km dari Medan ke arah Brastagi dan 57 km dari kota Lubuk Pakam dengan ketinggian 475-525 m di atas permukaan air laut. Cagar alam ini ada sejak zaman Belanda dengan nama Kebun Raya Sibolangit. Kebun ini dibuat pada tahun 1914 oleh JA. Lorzing atas prakarsa Dr. JC Koningsberger sebagai cabang Kebun Raya Bogor. Taman hutan wisata sebelumnya adalah kebun botani (tumbuh-tumbuhan) terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan antara Sembahe dan lembah sekitarnya. Memiliki udara sejuk dan keistimewaan tersendiri yaitu perpaduan antara cuaca panas dan cuaca dingin. Jalan-jalan kecil antara jalan setapak merupakan lorong-lorong kecil antara pepohonan besar yang sangat menyenangkan di hutan hujan ini cocok untuk tempat pemberhentian sementara bagi turis sebelum melanjutkan perjalanan diantara pohon-pohon pakis raksasa dan pohon-pohon ditutupi lumut. Para ahli Botani dengan mudah dapat menemukan berbagai hal yang menarik dari tumbuh-tumbuhan langka yang banyak tumbuh di taman ini selain adanya berbagai macam jenis bunga-bunga liar.
Jalan masuk ke pemandian alam Sembahe ini mulanya adalah jalan negara Medan - Brastagi, kemudian setelah rusak jembatannya, Pemerintah meluruskan jalan ini ke hilir sungai. Kemudian ditatalah sungai ini menjadi tempat Pemandian Alam karena air sungai yang mengalir di sana sangat sejuk dan jernih serta panorama alamnya yang indah. Lokasi ini sangat diminati masyarakat umum dan hingga kini merupakan obyek wisata alam yang paling ramai dikunjungi wisatawan.
Di kawasan Obyek Wisata Gua dan Air Panas Penen ini terdapat 4 (empat) gua alam yang berbentuk kerang dengan lebar mulutnya 10 s/d 25 in. Air Panas Penen pada mulanya dipergunakan penduduk setempat sebagai irigasi persawahan di sekitarnya, kemudian penduduk membuat pancuran untuk mandi. Selanjutnya obyek ini dikembangkan lebih permanen dengan penataan yang lebih baik dan peruntukan tempat mandi pria dan wanita secara terpisah. Suhu air cukup panas 45” Celcius yang mengandung zat belerang, sehingga airnya cocok sekali buat mandi untuk kesehatan kulit.
wilayah Kabupaten ini sendiri cukup mudah sekali dijangkau karena merupakan induk dari Kabupaten Serdang Bedagai sebelum terjadinya pemekaran,bahkan sekitar 20 km, dari wilayah kota Medan. hmmm, silahkan berkunjung yaa..
di Kabupaten Tapanuli Utara
Kota Tarutung
di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tak hanya dikenal dengan legenda
Sisingamangaraja, raja Batak yang konon sakti dan kebal peluru. amun
daerah yang dicapai sekitar lima jam perjalanan dari Medan ini juga
identik dengan wisata rohani umat Nasrani. Salah satunya adalah bukit Monumen Salib Kasih
di puncak Dolok Si Atas Barita. Di sepanjang perjalanan, terdapat
sejumlah. prasasti bertuliskan ayat Al Kitab. Ayat ini ditulis agar
pengunjung tidak bosan dan dapat membacanya sembari mendekatkan diri
pada Sang Pendeta. Letak prasasti ini juga diatur sedemikian rupa.
Pepohonan yang tinggi juga membuat udara di daerah menjadi sejuk.
Selain itu, sebuah Taman Kenangan
tampak dibangun di jalan ke puncak. Pada taman ini, wisatawan dapat
meninggalkan cenderamata mereka di sini. Setiap pengunjung yang berniat
membuat suvenir seperti batu prasasti bertulis nama pribadi dapat
menaruhnya di sini. Inilah mengapa tempat ini disebut Taman Kenangan
sehingga pengunjung dapat melihatnya.
Beberapa saat setelah melewati Taman Kenangan, sampailah wisatawan di Salib Kasih. Mulanya monumen ini di bangun untuk mengenang pendeta Ingwer Ludwig Nommensen.
Misionaris Jerman ini memiliki jasa besar menyebarkan agama Kristen di
tanah Batak, sekitar 1860-an. Saat itu, penduduk daerah ini sebagian
besar masih menganut paham animisme. Monumen ini cukup mencolok dengan
tinggi sekitar 31 meter. Di bawahnya disediakan tempat duduk terbuka
untuk acara kebaktian. Tempat duduk mampu menampung lebih 600 jemaat.
Biasanya banyak umat yang datang pada Kebaktian Minggu atau perayaan
Natal. Selain monumen ini, Tarutung juga mempunyai obyek wisata lain
seperti Sumber Air Panas Sipholon yang terletak di
perbukitan kapur. Suhu air disebut bisa mencapai 70 derajat celcius.
Kandungan sulfur dan soda di tempat ini juga dipercaya masyarakat
sekitar dapat menyembubkan berbagai macam penyakit kulit.
Ada baiknya wisarawan juga merasakan Kolam Air Soda di Desa Parbubu, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Tarutung.
Kolam ini disebut air soda sebab rasanya memang seperti soda. Mandi di
tempat ini juga dipercaya dapat menyembuhkan aneka penyakit kulit. Air
Soda cukup unik dan seolah-olah mendidih dari permukaan tanah, akan
tetapi sejuk dan bening.
di Kabupaten Langkat
Ini dia salah satu yang paling favorit di Sumatera Utara,Obyek wisata Bukit Lawang
yang terletak sekitar 96 km dari Medan. Kawasan wisata yang berada di ujung
Timur Taman Nasional Gunung Leuser ini memiliki hutan lebat, sungai
dengan arusnya yang deras dan kehidupan alam liar yang sangat menarik
untuk dikunjungi, Kawasan ini juga memiliki Pusat Rehabiiitasi Orang
Utan Bohorok yang populer di kalangan wisatawan di Sumatera Utara.
Bukit Lawang Visitor’s Centre
dibangun oleh lemhaga lingkungan hidup inrernasional, World Wild Fund
(WWF) dan tempat ini menyajikan berbagai contoh flora dan fauna yang
terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser serta penjelasan mengenai
program rehabilitasi orang utan.
Pusat Rehabilitasi Orang Utan
terletak di Bukit Lawang dibangun pada tahun 1973 bertujuan untuk
membantu orang utan kembali ke habitat aslinya setetah hewan-hewan
tersebut tinggal di kandang dan dipelihara manusia. Pusat rehabilitasi
ini juga menerima orang utan yang terpaksa harus dipindahkan karena
tempat asal mereka sebelumnya digunakan untuk lahan pertanian. Di pusat
rehabilitasi ini orang utan diajarkan untuk kembali mengenai alam
lingkungan mereka sehingga mereka siap dilepas kembali masuk hutan
untuk hidup secara mandiri.
Bagi pengunjung yang menyukai olahraga arung jeram (rafting dapat mencoba derasnya Sungai Alas dan Wampu
yang berada di kawasan taman nasional dengan biaya $20 per hari.
Wisatawan dapat menghubungi penginapan Back to Nature Guesthouse yang
mengorganisir kegiatan arung jeram ini.
Bagi wisatawan yang suka berjalan kaki menyusuri hutan dan bukit untuk menikmati keindahan alam dapat melakukan trekking di Taman Nasional Gunung Leuser.
Hampir semua penginapan di Bukit Lawang menawarkan paket trekking ke
wisatawan yang datang. Pemilik penginapan menyediakan pemandu (guide)
bagi mereka yang ingin melakukan trekking dan memang setiap wisatawan
diwajibkan untuk menyewa pemandu.
di Kabupaten Karo
Terletak pada ketinggian 1.300 m dari atas permukaan laut, Brastagi adalah sebuah
kota yang berada di kawasan perbukitan dan memiliki panorama indah
dengan udara pegunungan yang sejuk dan nyaman. Kota ini terletak pada
jalur jalan menuju ke Danau Toba, lebih kurang 70 km dari Medan. Dua gunung api menjadi latar belakang dari Kota Brastagi ini yaitu masing-mastng Gunung Sinabung di Barat dan Gunung Sibayak di Utara. Kota Brastagi merupakan basis atau titik awal perjalanan menuju ke berbagai obyek wisata menarik lainnya di daerah itu.
Pusat kota Brastagi terletak di sekitar Tugu Perjuangan yang dibangun untuk mengenang perjuangan masyarakat Batak melawan penjajah Belanda pada tahun 1800-an. Jalan Veteran adalah satu-satunya jalan utama (protokol) di kota ini.
Bukit Gundaling yang berada di Barat Laut Brastagi adalah tempat wisata yang cukup indah khususnya pada saat matahari tenggelam. Bukit ini cukup populer di kalangan penduduk Brastagi karena dari sini pengunjung bisa memandang separuh kawasan Brastagi termasuk Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung.
Kampung Peceran di pinggir Utara Kota Brastagi merupakan kampung tradisional masyarakat Batak Karo setempat. Rumah-rumah tradisional
di kampung ini memiliki bentuk arsitektur khas Batak Karo yang dibangun
sekitar 60 tahun lalu. Rumah-rumah tradisional ini didiami oleh
pemiliknya yang menyambut pengunjung dengan ramah. Untuk mencapai tempat ini anda dapat menumpang kendaraan umum (oplet).
Banyak wisatawan singgah ke Brastagi sebelum mereka mendaki Gunung Sibayak. Boleh dikatakan gunung setinggi 2.094 m ini adalah salah satu gunung api yang paling mudah didaki di Indonesia. Pada hari libur Sabtu atau Minggu banyak anak-anak muda dari Medan yang datang ke Brastagi untuk mendaki Gunung Sibayak.
Gunung lainnya yang banyak dikunjungi adalah puncak Gunung Sinabung
setinggi 2.450 meter dengan pemandangan alam yang lebih indah dari
Gunung Sibayak. Diperlukan waktu sekitar 6 jam untuk mendaki hingga ke
puncak dan empat jam lagi untuk turun kembali.
Salah satu obyek wisata alam lainnya adalah Air Terjun Sipiso piso yang berada di ujung Utara Danau Toba. Lokasinya sekirar 24 km Selatan Kabanjahe
dan sekitar 300 meter berjalan kaki dari jalan raya. Bis wisata dari
Bukit Lawang selalu singgah di air terjun ini. Untuk mencapai lokasi air terjun wisatawan dapat menumpang bis umum dari Kabanjahe ke Merek dan kemudian berjalan kaki atau menumpang ojek ke lokasi air terjun.
Rumah Adat Karo menjadi obyek wisata yang sering dikunjungi turis khususnya wisatawan asing, namun sebagairnana umumnya rumah adat tua,
kondisinya kini sudah mulai terancam karena tidak terawat. Banyak
masyarakat Karo setempat yang pindah dari rumah adat dan membangun rumah
biasa dengan pertimbangan lebih praktis. Saat ini masih terdapat sekitar 425 rumah tradisional Karo yang tersisa, tersebar di sejumlah desa antara lain di Lingga, Barusjahe, Dokan, Cingkes, Seberaya dan Suka. Seluruhnya masih dihuni, meski kondisinya sudah mulai banyak rusak dimakan usia.
di Kabupaten Toba Samosir
Siapa yang tidak kenal dengan Danau Toba, nah di Kabupaten Toba Samosir inilah salah satu dari 13 kabupaten di Sumatera Utara dimana Danau Toba dan Pulau Samosir
berpadu dengan keindahannya, Danau Toba adalah salah satu obyek wisata
utama berasal dari kawah gunung api yang sangat besar dan kemudian
meletus pada sekitar seratus ribu tahun lalu. Letusan itu menyebabkan
gunung tersebut runtuh, air kawah yang tumpah kemudian membentuk danau
terbesar di Asia Tenggara. Letusan gunung api di tempat ini diperkirakan
puluhan kali lebih kuat dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883.
Luas
Danau Toba adalah sekitar 1.707 km2 dengan kedalaman air di beberapa
tempat dapat mencapai 450 meter. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau
Samosir yang banyak dikunjungi turis lokal dan mancanegara. Udara yang
sejuk dan hamparan air yang membiru adalah kesan pertama yang dirasakan
wisatawan saat tiba di Danau Toba. Danau yang dicapai selama empat jam
perjalanan dari Medan ini memiliki pantai yang berbatu dan berdinding
bukit-bukit. Sejumlah hotel dan vila di tepi danau siap menanti
wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
Atraksi menarik dari ritual keagamaan juga bisa disaksikan di Lagubati, sebuah rumah ibadah milik Parmalim
sekelompok penganut agama Batak sebelum masuknya agama Nasrani di
wilayah Ini. Setiap bulan ke-lima penanggalan Batak, Anda akan menemui
ritual Parmalim. Ritual sipaha lima merupakan bentuk
syukur Parmalim sutelah berakhirnya masa panen tanaman padi. Selain
berdoa, di ritual ini para Malim menyembelih kerbau sebagai sesembahan
kepada Mula Jadi nabolon (Tuhan Yang Maha Besar). Saat itulah, semua
pemeluk Parmalim bertemu di sebuah kampung kecil di Huta Tinggi,
Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir.
Sebagian orang menyebut Huta Tingi
merupakan kampung suci yang tersisa di Batak. Sebagian literatur Batak
menuiis Huta Tinggi sebagai Bakkara baru (Bakkara tempat istana
Sisingarnangaraja XII saat masih hidup). Di kampung itulah, para Malim
menjalankan ritual dan adat istiadatnya. Di bagian Desa Huta Tinggi
terdapat kampung yang tidak begitu luas. Hanya puluhan keluarga Parmalim
bertempat tinggal. Namun, kampung ini menjadi ramai saat ritual sipaha
lima atau sipaha sada tiba. Saat sipaha lima, setiap orang yang masuk
ke kampung ini mesti mengenakan sarung, bersorban putih (bagi mereka
yang sudah menikah), dan berselempang ulos. Kaum perempuan mengenakan
kebaya dengan rambut yang digelung ke dalam. Tanpa ada yang mengomando,
mereka dengan kesadaran sendiri menyiapkan segala keperluan ritual,
kemudian bertahan dalam doa di halaman terbuka. Mereka mengatupkan
kedua tangan menjadi satu, sedikit memejamkan mata, dan mekkukan tortor
sahadat, menari sambil berdoa.
Berbagai fasilitas wisata terdapat di Kabupaten Toba Samosir ini yang ibukotanya bernama Balige. Di pusat kota misalnya, ada gedung perbelanjaan tradisional
yang dihias dengan ornamen dan arsitek Batak sehingga sepintas seperti
sederetan rumah tradisional. Pusat perbelanjaan ini banyak dikunjungi
dan letaknya di pinggir ialan besar.
Museum Balige
juga berasitektur rumah adat Batak, berisikan peninggalan sejarah
seperti alat pertanian tradisional dan alat-atat perang. Museum ini
berdekatan dengan tugu DI Panjaitan, salah satu pahlawan revolusi yang
wafat pada gerakan 30 September PKI.
Daya tarik lainnya adalah makam Sisingamangaraja salah satu pahlawan dari tanah Batak, Lumban Sintong dengan keindahan pantainya atau Desa Tarabunga dengan panorama perbukitan. Desa lainnya di pinggir Danau Toba adalah Desa Meat
dimana wisatawan dapat melihat kehidupan masyarakat seperti menenun
ulos, bertani dan beternak. Daerah ini juga dikenal sebagai lokasi
untuk berkemah dan memancing.
Hampir semua wilayah di Kabupaten Toba Samosir ini mamiliki daya tarik wisata. Tuk-tuk dan Tomok
merupakan tempat-ternpat yang banyak dikunjungi wisatawan. Di Tuk Tuk
yang terletak berhadapan langsung dengan Parapat di seberang danau
berderet hotel dan restoran didirikan di tepi danau di sepanjang jalan
yang mengelilingi semenanjung. Beberapa kilometer di Selatan Tuk-Tuk
terdapat Tomok yang merupakan desa utama di pantai Timur Samosir. Di
Tomok terdapat sejumlah rumah tradisional Batak dan
juga kuburan atau makam-makam tua. Disini dapat ditemui peti mati dari
batu yang dihias dengan berbagai ukiran antara lain gambar makhluk aneh
berkepala tiga dan memiliki tanduk dengan matanya yang melotot yang
diberi nama singa. Gambar makhluk ini juga menghiasi bagian depan dari
rumah-rumah tradisional Batak Toba.
Ambarita
terletak beberapa kilometer di sebelah Utara Tuk-Tuk dan salah satu
peninggalan perkampungan raja Batak di Ambarita terdapat di Desa Siallagan.
Disini dapat dijumpai rumah-rumah adat masyarakat Batak yang masih
asli begitu pula dengan kursi dan meja persidangan masyarakat zaman dulu
yang terbuat dari batu dan telah berusia lebih dari 200 tahun.
Kursi persidangan
yang diletakkan melingkar terdapat di bawah sebatang pohon hariara
yang umurnya juga telah berusia ratusan tahun. Dahulu tempat ini adalah
tempat pertemuan antara pemuka desa dimana berbagai masalah
dibicarakan dan disdesaikan. Tempat ini juga menjadi pengadilan dimana
orang bersalah diadili untuk menerima hukuman.
Simanindo
yang berada di bagian Urara Pulau Samosir dapat dianggap sebagai pusat
kebudayaan di pulau ini. Disini terdapat sebuah rumah tradisional
Batak yang telah direstorasi dan saat ini berfungsi sebagai museum.
Rumah ini dulunya adalah kediaman raja Batak, Raja Simalungun yang
memiliki 14 orang istri. Atap rumah adat ini dulunya dihiasi dengan 10
pasang tanduk kerbau yang melambangkan 10 generasi dari dinasti Raja
Simalungun. Museum ini memiliki sejumlah koleksi peralatan memasak dari
kuningan, senjata, barang pecah belah dari Belanda dan Cina serta
patung dan ukiran Batak.
Pangururan
adalah sebuah kota kecil di pantai Barat Samosir yang memiliki
populasi penduduk paling banyak dibandingkan dengan tempat-tempat lain
di Samosir. Di Kota tua ini terdapat beberapa kuburan Batak tua yang
berlokasi di beberapa desa dan di lereng-lereng bukit yang menarik untuk
dikunjungi.
Nahh,kalau ke Sumatera Utara, jangan Lupa mampir kemari ya...
di Kota Sibolga
Sibolga tumbuh dari sebuah dusun kecil di Teluk Tapian Nauli yang banyak disinggahi perahu-perahu mancanegara untuk mengambil air dan keperluan pelayaran jarak jauh. Maklum kapal Belanda sudah masuk tahun 1601 dan kapal
Inggris datang ke wilayah ini tahun 1755. Dusun Ini lalu berkembang
menjadi kota bahari yang melayani kepentingan perdagangan antar pulau antar negara, melayani para pelaut atau musafir yang berkelana ke penjuru negeri atau mereka yang sekedar ingin beristirahat dan tamasya.
Bagi wisatawan yang akan ke Pulau Mas maka Sibolga akan menjadi tempat persinggahan sebelum bertolak dengan kapal dari kota pelabuhan yang berada di pantai Barat Sumatera ini, Wisatawan bisa menikmati keindahan Pantai Pandaan dengan pasir pantainya yang putih, terletak sekitar 11 km di utara kota. Pantai lainnya yang lebih dekat ke kota adalah Pantai Kalangan yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari kota Slbolga. Kedua pantai ini akan menjadi sangat ramai pada akhir pekan apalagi kendaraan umum melewati kedua pantai ini setiap hari.
Sebagai
sebuah kota pantai, Sibolga memiliki daya tarik wisata bahari yang
kuat. Semua pulau yang ada di depan Teluk Tapian Nauli yaitu Pulau Poncang Gadang, Pulau Poncang Ketek, Pulau Panjang dan Pulau Serudik dapat
dikembangkan menjadi wisata bahari. Keindahan taman laut, olahraga
menyelam, berlayar, memancing menjadi kegiatan yang menarik bagi
wisatawan diselingi kunjungan ke kampung-kampung nelayan dengan berbagai
tradisi, kebiasaan dan budaya.
Selain
wisata Bahari, wisata sejarah dan wisata budaya juga dapat dikembangkan
di Sibolga karena banyaknya peninggalan sejarah yang berhubungan dengan
datangnya bangsa asing seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.
Ada Gua Si Kaje-kaje di Kelurahan Aek Manis yang
berbentuk terowongan setengah lingkaran dan punya dua pintu. Di dalam
gua terdapat empat rongga dan diperkirakan sebagai tempat menginterogasi
tawanan.
Ada pula Gua Tangga Seratus di
Jl. Sutoyo Siswomiharjo Kelurahan Pasar Baru. Di dinding bukit sisi
Barat ada anak tangga dari kaki hingga kepuncak bukit. Gua ini berbentuk
terowongan dan mempunyai dua pintu menghadap ke Selatan. Dindingnya
terbuat dari batu andesit muda dan kondisi dalam gua lembab. Benteng Sihopo-hopo, Benteng Simaremare dan Benteng Ketapang melengkapi wisata ziarah sejarah kota ini.
di Kota Medan
Medan
adalah ibukota provinsi yang dinamis dan kota terbesar di Sumatera
atau ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota
ini merupakan kota multi-etnis yang menarik. Di kota
pelabuhan ini ada beragam etnis dan agama tetlihat dari jumlah masjid,
gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota.
Disini terdapat Sri Mariamman
rumah ibadah agama Hindu yang dibangun untuk memuja Dewi Kali pada
tahun 1884. Rumah ibadah ini banyak dikunjungi oleh masyarakat India
yang beragama Hindu. Masyarakat India ini berasal dari India bagian
Selatan yang datang ke Medan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Salah
satu ciri Kota Medan adalah keberadaan gedung-gedung tuanya. Medan
memiliki cukup banyak gedung-gedung tua peninggalan masa kolonial. Dua
bangunan tua yang paling terkenal dan paling menarik untuk dilihat di
Medan adalah Istana Maimun (Maimoon) dan Masjid Raya Medan.
Istana Maimun merupakan istana dari sultan-sultan Deli. Istana ini
dibangun oleh Sultan Deli pada tahun 1888. Warna kuning menjadi warna
utama di Istana yang memiliki arsitektur khas Melayu. Ruang penerimaan
tamu istana yang terbuka untuk umum dihiasi dengan potret keluarga
kerajaan Deli, perabotan tua peninggalan Belanda dan beberapa laras
senjata.
Di sebelah Istana Maimun terdapat sebuah balai terbuka yang mirip dengan rumah tradisional Batak Karo,
di dalam bangunan ini terdapat sebuah meriam kuno yang diberi nama
meriam puntung yang memiliki kaitan dengan legenda Puteri Hijau,
pahlawan perang Deli melawan Aceh pada abad ke-16. Puteri Hijau
dikabarkan berasal dari dataran tinggi Karo, sehingga Deli dianggap
memiliki hubungan dekat dengan masyarakat Batak Karo.
Dekat
Istana Maimun, melewati rel kereta api ke arah Timur, di persimpangan
antara Jl. Mesjid Raya dan JI. Sisingamangaraja terdapat Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun
yang gagah dengan kubah-kubah berwama hitam. Inilah masjid yang sangat
unik, indah, megah dan tiada duanya di Indonesia, Masjid Raya ini
memiliki banyak pilar yang melengkung di bagian atasnya dengan bentuk
yang mengesankan. Di bangun dengan gaya arsitektur campuran yang
mengandung unsur Timur Tengah, India dan Spanyol. Di dekat masjid
terdapat makam keluarga kerajaan. Dari kompleks masjid ini kita dapat
melihat menara air Medan yang tinggi yang telah menjadi simbol dari
Kota Modan.
Di
sepanjang Jl. Soekarno-Hatta dan Jl. Ahmad Yani terdapat banyak
bangunan peninggalan kolonial bergaya Eropa seperti bangunan Bank Indonesia, Balai Kota dan kantor pos. Jalan ini telah menjadi jalan utama di Medan sejak zaman penjajahan Belanda dulu.
Di salah satu ruas jalan ini, di belakang deretan toko-toko Cina, terdapat Rumah Tjong A Fie
yaitu sebuah rurnah besar bergaya Cina dengan ornamen dan hiasan yang
indah. Bangunan yang menarik pandangan mata ini dulunya adalah rumah
milik Tjong A Fie yang dikenal sebagai pengusaha perkebunan kaya. Rumah
ini dibangun pada saat jaya-jayanya perusahaan perkebunan di sekitar
Medan pada tahun 1920-1930.
Jika Anda ingin mengetahui bagaimana suasana kehidupan masa kolonial di Medan pada tahun 1920-an - 1930-an maka datanglah ke kawasan Polonia
yang terletak berdekatan dengan bandara udara Polonia. Kawasan ini
adalah deretan rumah-rumah dari masa kolonial dengan gaya bungalow.
Sayangnya banyak bangunan peninggalan kolonial di kawasan ini telah
dirubah oleh pemiliknya, disesuaikan dengan selera modern saat ini.
Menuju ke Selatan, terdapat Vihara Gunung Timur
yang menghadap ke Sungai Babura. Gunung Timur merupakan vihara
terbesar di Medan atau mungkin di Indonesia. Di dekat vihara ini
rerdapat Gereja Protestan Immanuel yang dibangun pada tahun 1921 dengan gaya bangunan kolonial art-deco.
Taman Buaya Asam Rumbaing
terlerak di kecamatan Sunggal yang berada sekitar 5 km dari pusat Kota
Medan ke arah Barat Daya. Tempat ini merupakan pusat pengembangbiakan
buaya untuk diambil kulitnya. Taman buaya seluas dua hektar ini memang
merupakan salah satu tempat liburan bagi warga Medan. Tempat ini
menjadi unik karena menjadikan makhluk buas buaya sebagai tontonan yang
mengasyikkan.
Tempat menarik lainnya di kota Medan adalah Museum Sumatra Utara
yang terletak di Jl HM Joni 51 yang memamerkan berbagai benda yang
terkait dengan kebudayaari dan sejarah masyarakat Sumatera Utara.
Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu dari pukul 8.30 hingga
17.00.
Ada juga Museum Milker Bukit Barisan
yang terletak di dekat Hotel Danau Toba International di Jl. H Zainal
Arifin memiliki koleksi sejumlah kecil senjata. foto dan barang-barang
peninggalan dari Perang Dunia ke-II, perang kemerdekaan dan
pemberontakan Sumatra pada tahun 1958.
Jangan lapa juga untuk singgah di Masjid Al-Osmani atau lebih dikenal dengan Masjid Labuhan.
Masjid ini dibangun pada tahun 1954 oleh Sultan Osmani. Karena itulah
masjid ini dinamai Masjid Osmani. Ketika Sultan Osmani meninggal dunia,
ia dimakamkan di masjid ini. Masjid yang memiliki luas 30x40 meter ini
awalnya dibangun dengan rekonstruksi kayu. Terakhir, renovasi dilakukan
oleh Wali Kota Medan pada 1966. Arsitektur masjid merupakan perpaduan
antara kebudayaan lokal dan asing, seperti India, Persia, Andalusia,
Mesir dan Belanda. Tiang-tiang masjid bergaya morrish dengan kubah
tunggal bersegi delapan. Kota tua ini terdapat beberapa kuburan Batak
tua yang berlokasi di beberapa desa dan di lereng-lereng bukit yang menarik untuk dikunjungi.
Masih banyak kawasan-kawasan Lain di Sumatera Utara ini yang memiliki berbagai objek wisata yang cukup menarik yang belum saya sebutkan..
Bagaimana??
Kalian tertarik untuk datang???
So, Selamat Berkunjung yaaa..